Thursday, October 18, 2007

coach player


“…Sukses dalam kehidupan bukanlah datang dari orang yang memiliki tangan yang terampil, melainkan dari orang yang bisa memainkan tangan yang biasa-biasa saja dengan terampil – Denis Waitley


Loe bolamania ? Klo emang bener pasti nama-nama seperti ini loe orang pada ingat ; Ruud Gullit, Gianluca Vialli, Stuart Pearce atau Garreth Southgate…. Sebagian dari itu mungkin masih terasa asing yach ? Nama-nama yang gw sebutin tadi klo qt mau lebih cermati adalah orang-orang yang memainkan peran rangkap dalam penghujung karirnya sebagai pemain bola. Yup, mereka adalah coach-player alias pelatih merangkap pemain. Di balik sebuah pertandingan sepakbola ada satu sosok yang sangat berperan penting dalam proses suatu pertandingan....ya benar ! seorang pelatih.

Pernahkah anda mendengar seorang pemain dipecat oleh manajemen klub karena tidak berhasil memenangkan pertandingan ? sangat jarang bukan ? biasanya pelatihlah yang menjadi kambing hitam atas segala kekalahan dan kegagalan dari sebuah tim. Sehebat apapun pemain itu di lapangan hijau, tapi dia tetap harus bergantung pada 10 temannya yang lain. Di sinilah peran seorang pelatih berada, seorang pemimpin, pengatur strategi, motivator dan pelindung untuk pemainnya. Seorang pelatih yang hebat, tidak selalu berasal dari pemain yang hebat pula. Itulah mengapa Diego Maradona dan Pele tidak pernah menjadi pelatih yang hebat tapi seorang Jose Mourinho yang tidak punya riwayat menjadi seorang pemain bola bisa menjadi seorang pelatih yang jenius.

Dengan beban yang sangat berat itu bisa dibayangkan ngga adrenalinnya para coach player ? di saat mereka seharusnya berada di pinggir lapangan menganalisa strategi apa yang paling pas, mereka juga harus bersimpah peluh ikut berjibaku mengatur serangan atau mempertahankan gawangnya dari kebobolan. Tapi pada kenyataannya Ruud Gullit, Gianluca Vialli masih bisa membawa pulang trophy untuk clubnya....

Belajar dari peran seorang coach player, apabila loe sekarang lagi memainkan peran ganda janganlah pernah merasa beban itu terlalu berat atau terlalu muda untuk menjadi pemimpin, karena justru ketika loe bisa membuktikan bahwa loe bisa, orang akan lebih respek dan hormat.

Just like Michael Jordan says ;...” jika hendak mencapai satu keinginan dalam hidup. Jangan malu bersikap agresif. Berjuang dan sungguh-sungguhlah. Jangan jadikan ketakutan sebuah halangan, karena rasa takut hanyalah ilusi belaka...”

No comments: